PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Oleh
:
ZAINAL
MUSTOPA
Nim
: 1323402047
(Disampaikan
dalam Seminar Kelas Matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dan Sarana
Prasarana Pendidikan Islam, Program Magister Pendidkan Islam, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto )
A. Tujuan
dan Evaluasi Pelatihan
Barry
(1996) menyarankan beberapa hal penting dalam melakukan evaluasi pelatohan dan
pengembangan, yaitu sebagai berikut :
1. Reaksi
peserta pelatihan dan pengembangan. Sangat penting untuk memperhatikan reaksi
peserta baik terhadap pelatihan, maupun
hal-hal lainnya, reaksi peserta yang negatif tentunya dapat berdampak kurang
efektifnya hasil-hasil kegiata pelatihan.
2. Tingkat belajar. Sangat penting untuk melihat
dan mengevaluasi bagaimana tingkat perubahan pada karyawan setelah di
lakukannya pelatihan. Ada dan tidaknya perubahan positif pada tingkat
pengetahuan, keahlian, dan sikap merupakan hal yang menentukan berhasil atau
tidaknya pelatihan dan pengembangan
3. Tingkat
perilaku kerja. Setelah di lakukannya kegiatan pelatihan dan pengembangan, maka
sangatlah penting untuk memperhatikan ada dan tidaknya perubahan perilaku kerja
karyawan, apabila perilaku karyawan tidak berubah secara positif, maka kegiatan
pelatihan dan pengembangan perlu di perbaiki secara serius
4. Tingkat
organisasi, dalam konteks ini adalah ada dan tidaknya efek pelatihan terhadap
peningkatan organisasi, pelatihan yang efektif tentunya akan berdampak positif
terhadap kinerja organisasi
5. Nilai
akhir. Nilai akhir ini akan di ketahui adanya peningkatan atau penurunan dari
di adakannya pelatihan dengan cara membandingkannya dengan nilai awal. Nilai
akhir dapat di jadikan indikator apakah bermanfaat atu tudak bagi organisasi
maupun individu setelah di adakannya pelatihan tersebut, nilai akhir yang
meningkat dapat di jadikan indikator terjadinya peningkatan skill atau
pegetahuan karyawan sebagai dampak positif di adakannya pelatihan bagi
karyawan.
B. Tanggung
Jawab Pelatihan
Pelatihan
dalam perusahaan biasanya melibatkan divisi-divisi sumberdaya manusia dalam
perusahaan beserta para manajer lini. Masing-masing memiiki tanggung jawab yang
berbeda, divisi SDM bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelatihan off the job training (pelatihan di luar
tempat kerja) sedangkan manajer lini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pelatihan yang bersifat on the job
training (pelatihan di dalam tempat kerja)
Tenggung jawab divisi
sumberdaya manusia dalam kegiatan pelatihan antara lain, sebagai berikut.
1. Memastikan
telah tersedianya materi pelatihan yang di butuhkan.
2. Melakukan
koordinasi yang solid dan terencana yang baik demi suksesnya pelaksanaan
pelatihan.
3. Mengorganisasi,
menyelenggarakan, mengatur, dan menyusun agenda dan penjadwalan untuk
merealisasikan kegiatan Off The Job
Training (pelatihan di luar tempat pekerjaan)
4. Melakukan
koordinasi yang di perlukan dalam usaha pengembangan karyawan dan perencanaan
karir
5. Menyediakan
skill dan input yang mendukung upaya-upaya pengembangan organisasi
Tanggung
jawab manajer lini dalam kegiatan pelatihan antara lain, sebagai berikut :
1.
Menyediakan data dan informasi yang
bersifat teknis yang di butuhkan dalam kegiatan pelatihan
2.
Melakukn Need Assesment atau indentifikasi terhadap berbagai hal yang di
butuhkan untuk pelatihan
3.
Mengatur, mengorganisasikan,
menjadwalkan, dan menyelanggarakan on the
job Training (pelatihan di tempat pekerjaan)
4.
Mengkaji, menganalisis dan mengupayakan
pemecahan permasalahan SDM, pengembangan karyawan, dan prospek masa depannya
melalui kegiatan diskusi yang di laksanakan konsisten dan berkelanjutan
5.
Ikut serta aktif dalam usaha perubahan
organisasi yang terkait dengan permasalah SDM
C. Unsur-unsur
Pelatihan dan Pengembanga
Kegiatan
pelatihan dan pengembangan akan sukses di langsungkan apabila setiap unsur
dalam pelatihan dapat memberikan kontribusi yang optimal. Unsur-unsur dalam
pelatihan dan pengembangan SDM adalah tujuan, sasaran, pelatih, materi, metode,
dan peserta pelatihan, berikut di jelaskan masing masing unsur pelatihan
tersebut :
1.
Tujuan.pelatihan dan pengembangan memerlukan
tujuan yang telah di tetapkan, khusunya terkait penyusunan rencana aksi (action plan) dan penetapan sasaran,
serta hasil yang di harapkan dari pelatihan yang akan di selenggarakan.
Beberapa tujuan pelatihan sumber daya manusia antara lain adalah sebagai
berikut :
a. Meningkatkan
pelatihan kualitas kerja
b. Meningkatkan
produktivitas kerja
c. Meningkatkan
penghayatan jiwa dan ideologi
d. Meningkatkan
sikap moral, etika, dan semangat kerja
e. Meningkatkan
kinerja
f. Merangsang
pegawai agar mencapai prestasi yang maksimal dalam pekerjaannya
g. Meningkatkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
h. Meningkatkan
personal growth atau perkembangan
pribadi bagi pegawai
i.
Mengikuti perkembangan skill, pemikiran,
dan paradigma termutakhir baik dalam pekerjaan maupun manejemen sumber daya
manusia
2.
Sasaran, sasaran pelatihan dan
pengembangan harus di tetapkan dengan kriteria yang terinci dan terukur (measureable)
3.
Pelatihan atau trainers. Mengingat pelatihan umumnya berorientasi pada peningkatan
skill, maka para trainer yang di
pilih untuk memberikan meteri pelatihan harus benar-benar memiliki kualifikasi
yang memadai sesuai bidangnya, profesional, dan berkompeten. Pengalaman dan
kedalaman penguasaan materi oleh trainer di
harapkan dapat mendukung di perolehnya hasil transfer materi yang berbobot yang
dapat diberikan oleh trainer kepada peserta pelatihan, di samping kompetensi
pada materi, kemampuan dan penguasaan terhadap berbagai metode pelatihan juga
dapat mendukung hasil pelatihan yang optimal.
4.
Materi. Pelatihan dan pengembangan SDM memerlukan
materi atau kurikulum yang sesuai dengan tujuan pelatihan dan pengembangan SDM
yang hendak di capai oleh perusahaan
5.
Metode. Metode pelatihan akan lebih
menjamin berlangsungnya kegiatan pelatihan dan pengembangan SDM yang efektif
apabila sesuai dengan jenis materi dan kemampuan peserta pelatihan.
6.
Peserta pelatihan. Tentunya harus
diseleksi berdasarkan persyaratan-persyaratan tertentu dan kualifikasi yang
sesuai. Peserta pelatihan yang tidak sesuia dengan kriteria yang di syaratkan
oleh kegiatan pelatihan dapat menyebabkan terjadinya penggunaan alokasi waktu,
dana, dan energi yang berlebihan bahkan sia-sia dalam kegiatan pelatihan dan
pengembangan SDM
D. Macam
Penilaian Efektivitas Pelatihan
Pelatihan
yang efektif meyebabkan peningkatan kualitas pekerjaan, produktifitas,
loyalitas, dan kinerja karyawan. Untuk menilai efektivitas suatu pelatihan
dapat di lakukan secara umum dangan cara menggunakan pembandingan dan tanpa
pembanding.
Penilaian efektivitas pelatihan yang sering di lakukan
dewasa ini adalah penilaian efektivitas tanpa pembanding. Hal ini karena desain
penilaiannya cukup sederhana dan lebih mudah untuk mengabaikan variabel kontrol
atau pengganggu, misalnya aktivitas organisasi, kompensasi, kematangan
kepribadian, kondisi psikis, dan lain sebagainya.
Post test
|
Pre-test
|
Pelatihah
Gambar
5.1
Bagan Penilaian Efektivitas Pelatihan
Tanpa Pembanding
Berdasarkan
bagan di atas, maka apabila penilaian pre
test lebih tinggi dari pada nilai post
test, maka dapat di nilai bahwa efektivitas hasil pelatihan cukup tinggi
karena terjadi peningkatan nilai test
Selain
tanpa pembanding, penilaian efektivitas pelatihan dapat dilakukan dengan
menggunakan pembanding. Pada penilaian dengan pembanding, maka dapat di
bandingkan selisih nilai Post test
dan Pre test antara kelompok yang
mendapatkan suatu jenis pelatihan dengan kelompok pembanding. Kelompok
pembanding dapat menggunakan non peserta
pelatihan atau kelompok peserta dengan metode pelatiha yang berbeda.
Berikut
ini bagan penilaian efektivitas pelatihan dengan tanpa menggunakan pembanding :
Post test
Kelompok I
|
Pre test
Kelompok I
|
Kelompok I
Pre test
Kelompok
pembanding
|
Pre test
Kelompok
pembanding
|
Kelompok
Pembanding
Gambar 5.2
Bagan
Efektivitas Pelatihan dengan Pembanding
Studi
kasusu
MI Bangbayang merupakan sekolah sekolah agama yang sedang
mengalami perkembangan baik dalam segi insprastuktu maupun dalam hal
pengembangan tenaga pendidik dan peserta didiknya, hal itu demi meningkatka
kualitas pendidk maupun peserta didiknya, sehingga demi menunjang peningkatan
tersebut MI Bangbayang banyak ,mengikuti berbagai pelatihan antara lain :
a.
Pelatihan SPJ BOS
b.
Pelatihan kurikulum 2013 di hotel
karlita Tegal
c.
Pelatihan Olah Raga
d.
Tutor Wajar Dikdas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar